Andai hariku lalu
Nafasku terpisah dari badanku
Dan rohku kembali kepadaMu
Masih dapatkah aku memandang
Orang-orang yang kukasihi
Masihkah aku dapat mengucapkan
Kata penuh kasih dan cinta
Untuk mereka yang kucintai?
Andai nanti tiada tempat kediaman bagiku
Di permukaan bumi ini
Masihkah aku dapat memegang
Tangan orang yang kukasihi?
Masihkah aku dapat menyapa mereka?
Kalau aku ada di depan mereka
Masihkah mereka melihat aku
Dan menyapa aku seperti waktu kami bersama-sama
Masihkah mereka merasakan kehadiranku?
Kalau aku rindu...
Mungkinkah aku makan semeja dengan mereka?
Menghabiskan segelas air berwana bening?
Andai semuanya itu mungkin
Aku tidak akan kehilangan suatupun
juga mereka
Aku dapat bersama mereka
Tapi kalau memang itu mungkin
Apa bedanya aku hidup atau mati
Apa perbedaaan antara hidup dengan mati
Adakah rohku bebas
Dari penjara tubuhku
Kalau bebas tubuh tanpa roh
Siapakah aku
Masihkah aku
Siapa yang bernama Ade
Tubuhku yang mati atau...rohku yang bebas
Adakah yang pernah yang disebut “manusia”
Pada tubuh tak bernyawa
Bukankah selama ini disebut “mayat”
Aku berpikir
Jika memang semua itu tidak mungkin
Aku mengatakan
Itulah yang membedakan kehidupan dan kematian
Tubuh dan roh
Itulah manusia-hidup-kehidupan
Tubuh tanpa roh
Itulah mayat-mati
Kehidupan berseberangan
Dipisahkan dinding kaca tipis dan bening
Mereka sama-sama memandang
Tapi tidak bersentuhan
Mereka sama-sama menatap
Tapi tidak pernah saling melihat
Mereka bertanya
“mengapa engkau tidak melihat aku?
Mengapa engkau tidak mendenganr suaraku?
Bapaku ya bapaku
Engkau yang memiliki aku
Jika waktu dan saat itu menyentuhku
Aku akan turut
Aku minta....
Lindungi mereka yang kukasihi dan kucintai
Jaga hatinya agar tidak pedih menatap tubuh yang biru
Jaga matanya agar tidak menitikkan tetes air mata menangisi bibir yang beku
Jaga lidahnya agar tidak memanggil namaku dekat nisan bisu
Tuntun langkahnya agar tidak mencari aku dalam hampa
Dan aku.............
Biar ada di tempat yang Engkau kehendaki
Jangan biarkan aku merindukan mereka
Tubuhku biarlah biru, beku, kaku dan
habis dalam himpitan tanah merah
Dan andai suatu saat bertemu
Biarlah kami bertemu di hadiratMu
Biarlah kami diam di ribaanMu
Bapa aku tidak menolak kehidupan dan mengundang kematian
Karena penderitaan dan rasa sakit
Juga tidak menahan kehidupan dan menolak kematian
Karena kegembiraaan dan kebahagiaan
Semua terserah padaMu
Ada pada saatnya
Tiada pada waktunya
Kapan, dimana?
Pada waktu dan saat yang tepat.
ADE FSE
kuawali di Shantikara dan kuselesaikan di Nagahuta k. 7C
sepanjang jalan selalu ada bunga kecil dan tetes air dan aku mengumpulkannya sebagai oleh-oleh dan bekal peziaranhanku. aku berjalan di jalan-jalan yang dibangun oleh para pembangun, aku tahu masih banyak jalan yang belum disapa kaki dan senyumku.ya mungkin engkau bisa menuntunku di jalan-jalan itu atau juga jln2x yang kulalui adalah jln engkau bangun. terimakasih saudaraku, saudara bulan, matahari, bintang, langit, udara, air, api dan semua yang telah ikut dalm peziarahanku ini. aku ADE FSE
Entri Populer
-
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEWARTAAN KABAR GEMBIRA A. MEDIA AUDIO VISUAL Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunik...
-
Cinta Tidak Pernah Sendiri dan Takkan Mati Aku tidak tahu harus memikirkan apa malam ini. Tiba-tiba hatiku menuntunku berkisah tentang cin...
-
“Berbahagia karena engkau punya cinta, untuk kau nyatakan kepada orang yang engkau cintai. Tapi engkau juga harus menyiapkan hatimu menerima...
-
Aku berdoa untukmu, semoga Tuhan senantiasa menempatkan kebahagiaan dalam hatimu. Agar dalam hari-harimu engkau dapat tersenyum dan menikma...
-
Ia sebutir nasi, menanti lenyap. Ia pernah mengeluh, menangis. Ia pernah tersenyum dan tertawa. Ia punya kisah, punya kenangan. Ia punya s...
-
ENGKAU MENYURUHKU PERGI, AKU PERGI…. ENGKAU MENYURUHKU DATANG AKU PUN DATANG Aku diam menyaksikan pemandangan yang melintas di pelupuk mat...
-
CURAHAN HATI Curahkanlah seluruh isi hatimu kepada Tuhan, sebab Dia pasti mendengarkanmu. Dia mengerti dan tidak satu kata pun yang engk...
-
Sepatu IPPAK Sepuluh menit berlalu aku duduk di koridor kampus menunggu teman-teman yang akan praktek Micro Teaching. ”Mengapa belum juga ...
-
hari belum senja tapi langkahku hampir berakhir jangan menangis aku bahagia dekat di sampingku aku ingin bercerita tentang langit bir...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar