Aku berdiri di sana,
di sebuah persimpangan jalan dan bergulat dengan rasa dan pikiranku sendiri.
Di sana aku kalut.
Di sana aku berdiri seperti patung tak bernyawa dengan hati yang gundah gulana.
Bukan karena aku lelah melangkah maka aku diam di sana,
tapi karena aku tidak tahu ke mana harus melangkah.
Aku melihat dua jalan membentang di hadapanku.
Jalan yang tidak dapat kubedakan dengan pandangan mata dan pikiranku.
Aku tidak lagi menemukan jejak tempat aku menempatkan telapak kakiku.
Yang aku tahu adalah bila aku melangkah setapak saja,
aku akan masuk ke salah satu sisi jalan dan meninggalkan jalan yang lain.
Tapi aku sendiri tak tahu jalan mana yang seharusnya aku jalani.
Dalam kebingungan itu aku tidak ingin membuat keputusan
dan aku tidak mampu membuat keputusan.
Di persimpangan itu aku berdiri menatap ke sekelilingku, aku menemukan hiruk-pikuk kehidupan yang menawarkan keindahan untukku.
Haruskah aku memilihmu?
Tidak, aku tidak mau. Hatiku berontak!
Aku tidak dapat membuat keputusan.
Aku diam.
Apa yang harus aku lakukan? Di persimpangan ini?
Ya.... Di persimpangan itu...
dalam kegundahan dan kebingungan aku duduk bersila,
memejamkan kedua mataku, mengatupkan bibirku,
membuka kedua tanganku,
membiarkan hatiku diam.
Aku berharap dalam diam, dalam hening dan sepi
akan ada suara yang menuntun aku.
Ya.... dalam diam itu Dia datang menemuiku.
Ia berbicara tentang perjalananku.
Tuhan aku tidak menemukan jejak kaki Mu yang biasanya kuikuti", kataku dengan hati sedih.
Ia menjawabku, "AnakKu, jejak kakiKu selalu ada tapi engkau tidak melihatnya".
Ia memberiku sebuah obor bernyala untuk menerangi jalanku agar aku dapat melihat dengan jelas jalan yang dilalui telapak kaki-Nya, dan aku mengikuti Dia.
Ia menuntun aku berjalan.
Dan aku menurutiNya.
Aku melangkah di dunia nyata dengan cahaya obor yang aku peroleh dari padaNya.
Dan jalan itu adalah jalan yang sedang kujalani saat ini.
Di jalan inilah aku menemukan jejak kaki-Nya.
Semua berawal dari persimpangan itu.
Di Persimnpangan itu kami bertemu.
Di persimpangan itu kami bercakap-cakap.
Di persimpangan itu aku diam dan mendengarkan Dia.
Di persimpangan itu aku menerima terang.
Di persimpangan itu aku meninggalkan satu jalan yang pernah membuatku bingung.
Terimakasih persimpangan.......
Ade FSE
sepanjang jalan selalu ada bunga kecil dan tetes air dan aku mengumpulkannya sebagai oleh-oleh dan bekal peziaranhanku. aku berjalan di jalan-jalan yang dibangun oleh para pembangun, aku tahu masih banyak jalan yang belum disapa kaki dan senyumku.ya mungkin engkau bisa menuntunku di jalan-jalan itu atau juga jln2x yang kulalui adalah jln engkau bangun. terimakasih saudaraku, saudara bulan, matahari, bintang, langit, udara, air, api dan semua yang telah ikut dalm peziarahanku ini. aku ADE FSE
Entri Populer
-
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEWARTAAN KABAR GEMBIRA A. MEDIA AUDIO VISUAL Media berarti wadah atau sarana. Dalam bidang komunik...
-
Cinta Tidak Pernah Sendiri dan Takkan Mati Aku tidak tahu harus memikirkan apa malam ini. Tiba-tiba hatiku menuntunku berkisah tentang cin...
-
“Berbahagia karena engkau punya cinta, untuk kau nyatakan kepada orang yang engkau cintai. Tapi engkau juga harus menyiapkan hatimu menerima...
-
Aku berdoa untukmu, semoga Tuhan senantiasa menempatkan kebahagiaan dalam hatimu. Agar dalam hari-harimu engkau dapat tersenyum dan menikma...
-
Ia sebutir nasi, menanti lenyap. Ia pernah mengeluh, menangis. Ia pernah tersenyum dan tertawa. Ia punya kisah, punya kenangan. Ia punya s...
-
ENGKAU MENYURUHKU PERGI, AKU PERGI…. ENGKAU MENYURUHKU DATANG AKU PUN DATANG Aku diam menyaksikan pemandangan yang melintas di pelupuk mat...
-
Sepatu IPPAK Sepuluh menit berlalu aku duduk di koridor kampus menunggu teman-teman yang akan praktek Micro Teaching. ”Mengapa belum juga ...
-
hari belum senja tapi langkahku hampir berakhir jangan menangis aku bahagia dekat di sampingku aku ingin bercerita tentang langit bir...
-
CURAHAN HATI Curahkanlah seluruh isi hatimu kepada Tuhan, sebab Dia pasti mendengarkanmu. Dia mengerti dan tidak satu kata pun yang engk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar